Dengan posisi kepengurusan ICS yang tidak mengganggap dirinya lebih baik dari petani lain, menggunakan pendekatan kekeluargaan dan penyederhanaan proses menjadi awal yang baik agar informasi bisa didapatkan dan petani tidak merasa canggung dengan bahasa yang sulit dimengerti.
3. Tidak Menggunakan Pupuk Kimia: Petani organik menggantikan pupuk kimia dengan bahan-bahan alami seperti kompos dan pupuk hijau, yang lebih ramah lingkungan dan tidak mencemari tanah dan air.
Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.
b. Rotasi Tanaman: Melakukan rotasi tanaman membantu menghindari penumpukan patogen dan mempertahankan kesuburan tanah.
Konsep itu juga diharapkan menjawab produktivitas beberapa komoditas perkebunan, termasuk kopi, yang terancam menghilang karena tidak memenuhi harapan para petani.
Secara umum, pertanian organik adalah salah satu bentuk pertanian berkelanjutan yang fokus pada penggunaan sumber daya alami dan pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Namun, tidak semua pertanian berkelanjutan menggunakan metode pertanian organik.
Keberhasilan pertanian organik bergantung pada beberapa faktor penting yang saling terkait. Pertama, kualitas tanah menjadi fondasi utama.
Industri makanan memiliki peran yang besar dan mencakup ke dalam berbagai aspek penting. Mulai dari kesehatan manusia, ketimpangan ekonomi, bahkan kini sudah berdampak pada kesehatan lingkungan dan perubahan iklim. Ya, bumi kita mengalami kerugian besar akibat industri pangan yang tidak bertanggung jawab.
mengajak para penontonnya melihat bagaimana seharusnya budi daya pertanian organik berlangsung. Lalu apa saja tantangan dan hambatan yang petani organik rasakan untuk mempertahankan idealisme dan komitmen mereka dalam pasar world-wide.
Pertanian organik berkontribusi secara positif terhadap kelestarian lingkungan. Praktik-praktik pertanian organik membantu mengurangi pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
Terkait sektor pertanian, kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan strategis melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi perdagangan produk, serta kolaborasi di bidang pupuk dan teknologi pertanian.
Petani diajarkan menanam tanpa pestisida kimia dan menjaga keseimbangan ekosistem sekitar mereka. Mereka juga diberikan wawasan mengenai penggunaan bahan mendapatkan informasi lebih lanjut alami seperti kompos dan bio-pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian berkelanjutan.
Residu pestisida dapat mengendap dalam daun, batang dan akar tanaman sehingga berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi. Pengguna pestisida kimia dapat ditekan apabila petani mulai beralih ke pertanian organik.
Pada dasarnya, pemberdayaan petani organik adalah upaya yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan akses terhadap sumber daya yang mendukung petani dalam praktik pertanian organik. Dalam praktiknya, pemberdayaan petani organik melibatkan pendidikan tentang metode pertanian organik, bantuan akses ke pasar, dukungan teknis, dan keberlanjutan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan hasil pertanian organik yang berkualitas.